INILAMPUNG – Sebanyak 89 penyair lolos kurasi untuk mengikuti Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, 30 Oktober-1 November 2023 mendatang.
Ke 89 penyair yang lolos tersebut melalui kurasi buku puisi yang diluncurkan dan dikirim oleh para penyair Indonesia dan luar negeri.. Dari 89 itu, 2 buku karya penyair Lampung, Agusri Junaidi dan Isbedy Stiawan ZS, lolos kurasi.
Rida K Liamsi, sastrawan Nasional asal Tanjungpinang sekaligus pelaksana FSIGB 2023 menjelaskan, bagi yang lolos kurasi maka diundang untuk mengikuti acara FSIGB 2023.
"Namun panitia hanya dapat menyediakan fasilitas pengipan, konsumsi selama acara berlangsung, transportasi lokal dari hotel Ke tempat acara termasuk penjemputan saat kedatangan dan pulang ke bandara atau pelabuhan laut di Tanjungpinang," kata Dato Rida K Liamsi, Kamis (07/09/2023).
Selanjutnya, kata dia, bagi yang berminat datang ke Tanjungpinang (Bintan) untuk mengikuti FSIGB, harap memberi konfirmasi kedatangannnya paling lambat tanggal 30 September 2023.
'Ini dimaksudkan untuk keperluan penyediaan kamar dan lainnya. Konfirmasi ke panitia melalui no hp /wa Dini Hariyana +6285173022260," imbuh dia
Penyair yang buku puisinya lolos kurasi, di antatanya Abdul Kadir Ibrahim, Alizar Tanjung, Bambang Karyawan, Dantjes Moeis, Hasan Aspahani, Effendi Kadarisman, Irawan Sandy Witaatmaja, Kurnia Effendi, Nanang R Supriyatin.
Lalu, Mohammad Saleeh Rahamad, Muhammad Subhan, Ratna Ayu Budhiarti, Nunung Noor El Niel, Rohani Din, Samsudin Adlawi, Salman Yoga, dan lain-lain
Terpisah, penyair Agusri Junaidi merasa senang menerima kabar baik ini. Ia berharap kedua penyair Lampung bisa hadir
"Ini demi memajukan perpuisian di Lampung, sekaligus bentuk menjunjung marwah sastra di daerah kita ini," katanya, Kamis (07/09/2023).
Meski, diakuinya, untuk hadir ke acara tersebut sangat sulit. Sebab, imbuh dia, transportasi tidak ditanggung panitia..
Adapun kedua buku puisi penyair Lampung yang lolos kurasi adalah Ketika Aku Pulang karya Isbedy Stiawan ZS.dan Sepotong Senja yang Tak Hanyut Oleh Hujan karya Agusri Junaidi.
Isbedy tak hanya lolos kurasi untuk buku puisinya, penyair berjuluk.Paus Sastra Lampung itu dipilih sebagai pemakalah ihwal proses kreatif penulisan puisi dan lahirnya buku Ketika Aku Pulang.
Sebagaimana Agusri, Isbedy juga mengaku kesulitan dana transportasi Lampung-Tanjingpinan dan sebaliknya.
"Kami sedang mengupayakan cari donatur," jelas Isbedy yang juga menjadi pemakalah di Pertemuan Penyair Nusantara di Kuala Lumpur, Malaysia, 13-15 Oktober 2023. (rl/bdy/inilampung)
