Cari Berita

Breaking News

Halilintar Tak Mungkin Disambar Petir(Obituari Legenda Sepakbola Lampung)

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Senin, 09 Juni 2025


Halilintar Gunawan

Oleh : Adolf Ayatullah Indrajaya 
(Jurnalis)

WAKTU itu sore-sore, lumayan sejuk tapi tetap terik di lapangan sepakbola Unila.

Halilintar Gunawan, aku mengakrabinya dengan Coach Lintar. Mungkin cuma aku yang meng-address belio dengan panggilan itu di Lampung. 

***

Beberapa saat sebelum itu, Coach Lintar mengumumkan pensiun dari dunia sepakbola usai melatih di Bireun. Tapi belio masih sesekali melatih di N7, klub lokal binaan PTPN 7.

Boleh jadi satu-satunya alasan belio keluar dari pertapaan pensiun itu adalah "perintah" ayahku, Buya HMI. "Bantu bung dolop-nya!" ujar Buya dari ranjangnya. Buya saat itu memang tak bisa lagi berjalan karena terserang infeksi sistem syaraf tulang belakang.

Aku jadi Manajer PSBL karena kegilaan kawan-kawan suporter yang mengambil-alih pengelolaan klub saat Bang Amung angkat tangan. 

Pengujung liga Divisi I, PSBL jadi pecundang di tangan Cilegon United yang di musim 2014 itu jadi kampiun. Pelatih mereka, Bambang Nurdiansyah yang saat laga penentuan takzim nian saat bersalaman dengan Coach Lintar. 

Musim berikutnya Cilegon bikin patah hati suporternya gegara ganti jaket jadi Rans 😎

***

Kembali ke sore-sore itu di Unila. Halilintar Gunawan yang duduk bareng aku bilang, "Sepakbola itu sakral. Jangan dikotori dengan hal yang curang."

Posenya kuingat betul. Dia berdiri memegang bola, kemudian dipeluk dibawa ke dada. Wajah bersihnya yang nyaris bule menunjukkan keseriusan teramat.

Hari itu, PSBL latihan dengan 40 biji bola sekaligus. Bolanya kukumpulkan setengah mati dengan keliling Sport Station di Lampung, Tangerang, Jakarta dan dimana seketemunya supaya PSBL bisa latihan dengan bola standar liga dunia tapi dibeli pakai harga diskon obral.

Musim pertama yang tumbang di Cilegon itu boleh dibilang gagal total. Tapi dua tahun berikutnya, Coach Lintar menggebrak. 

Racikan timnya, kali ini pakai banderol SS Lampung FC, dihuni Kapten Elie Aiboy, tiga pemain dari Tulehu --Rifan Nahumarury, Ataken Ohorella dan Suhail KribOo Sopamena Karit. 

Ada juga Bryan Pirlo Muharram yang baru pulang dari Paraguay, nyaris semua pemain elite PSBL dan Lampung FC musim sebelumnya.

Gara-gara racikan ini, aku sampai ditelpon oleh Kombes Krishna Murti, bapak Turn Back Crime Indonesia, yang menyebut tim ini punya potensi. 

Di Final Liga 3 regional Lampung kami tumbang lawan Persilat Lampung Tengah. Di tengah pertandingan saat hujan deras, Coach Lintar kudekati sambil memberi jaket parka dan sempat memintanya duduk berdiang di "bench". 

Dia jawab, "Tenang saja Lop. Nggak ada ceritanya Halilintar disambar petir," kata dia. 

Halilintar adalah salah satu angkatan pertama pelatih di Indonesia yang menggamit Lisensi A AFC, dan menjadi pelatih timnas Garuda Muda era itu. 

Dia legenda di PSIS Semarang. Jadi salah satu saksi mata bagaimana moncernya sepakbola Lampung awal 80-an. Coach RD pernah di bawah kepelatihannya. Kaka Elie memanggilnya Coach Opa karena pelatih Elie itu pernah jadi pemain Halilintar.

***

Dua hari lalu aku dikontak Bang Derry A. Gani. Dia dikabari oleh Bang Allan Indrajaya kalau Coach Halilintar tutup usia. Aku tak bisa membalas WA itu. Diam. 

Sepakbola Lampung bisa direkam dan dipersonifikasi lewat figur dan prestasi seorang Halilintar Gunawan. Dimana prestasi level nasional, bahkan internasional, seringnya dipandang minor di kampung sendiri. Jadi legenda di kampung orang.

Teringat saat rampung musim 2016. Kami nyanyi bareng di mess Urip 88, Coach Lintar menggenggam erat tanganku dan bilang, "Tim ini bagus. Kamu bagus. Nggak juara bukan masalah. Sepakbola itu sakral.Sepakbola itu games. Permainan. Yang paling penting kita senang main sepakbola di tim ini."

Kami ujicoba lawan Semen Padang, Coach Nil Maizar usai pertandingan saat berjalan keluar lapangan sempat berbisik, "Pake bahasa apa kamu, Bung? Bisa rayu Pak Halin mau jadi pelatih lagi." 

Aku senyum simpul saja karena masih bungah kami cuma kalah 1-2 lawan SPFC tapi ball-possesion malah unggul tipis. Pemicunya? 
Di menit pertama terobosan Rifan Nahumarury nyaris berbuah gol sehingga laga kompetitif dari menit awal.

Coach Lintar! Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Rest in pride legenda sepakbola Lampung 😓

Dolof

LIPSUS