INILAMPUNG -- Senator asal Lampung, Bustami Zainuddin, menegaskan di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.
Ia mengatakan itu pada acara diskusi bulan 27 di UKMBS Unila, Kamis (27/07/2023).
Dikatakan senator yang akan kembali dalam Pemilu 2024 ini, bahasa Lampung yang saat ini dikhawatirkan hilang penuturnya. Hal ini disebabkan kurangnya menghargai bahasa sebagai bagian dari kebudayaan.
"Bohong kalau kita hendak memajukan kebudayaan, jika kebudayaan sendiri tidak djmajukan," kata Bustami dalam obrolan "Kebudayaan dalam Perspektif Senator".
Ia mencontohkan, ketika orang Lampung setiba dj Jakarta berbahasa betawi, jika sesampai Palembang maka orang Lampung berbicara Palembang.
"Sementara ketika orang Minang ke Lampung, ia tetap bicara dengan bahasa Minang. Begitu pula orang Batak, Jawa, Bengkulu, meraka bawa bahasa etnisnya," imbuh Bustami.
Ia berharap orang (suku) Lampung jangan tinggalkan bahasa. Sehingga masyarakat luar yang datang ke Lampung, akan berbahasa Lampung.
"Saya pernah ngobrol sama orang etnis luar Lampung. Ia mengaku tak bisa berbahasa Lampung lantaran masyarakat asli tidak berbahasa Lampung," ujar dia.
Ditambahkan Bustami, jangan sampai bahasa Lampung benar-benar punah. Meskipun penduduk asli populasinya sedikit di Lampung.
Pembicara lain Neri Julian dengan moderator Ari Pahala Hutabarat.
Obrolan 27 an inj dihadiri Gino, Iin Muthmainah, anggota DPRD Lampung Timur Mursalim dari Partai Demokrat, civitas UKMBS Unila, dan komunitas seni di Bandarlampung. (bdy/inilampung)
